
Meskipun sudah mencoba untuk memilih makanan sehat dan rajin olahraga,
bobot Sidoine Price (26) stabil di angka 89 kg. Hingga akhirnya ia
melakukan tes intoleransi makanan dan menemukan penyebab utama bobotnya
tidak bisa turun.
Sidoine yang berprofesi sebagai manajer
mengungkapkan bahwa ia memang memiliki tubuh gemuk sejak lama. Tetapi
selama beberapa tahun terakhir ia merasa bobotnya terus naik, hingga
akhirnya ia memutuskan untuk melakukan perubahan pola .
Sejak
itu, Sidoine mulai makan lebih sehat, secara tetap makan 5 kali sehari
dengan pola makan yang mengandung banyak protein dan sayuran seperti
salad.
"Saya juga bergabung dengan gym dan mulai latihan 3 kali
seminggu. Bobot saya memang turun, namun agak lama," ungkap Sidoine,
seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (27/5/2013).
Merasa
hasilnya tidak sepadan dengan hasil pengaturan pola makan dan latihan di
gym yang ia jalani, ia tidak puas. Secara konstan, ia juga semakin
buncit setiap kali makan. Ini membuatnya tidak nyaman dan malu.
"Berbulan-bulan
makan sehat dan olahraga memberikan pengaruh yang sedikit untuk saya,
terutama pada pembengkakan yang saya alami di perut setiap kali makan,"
imbuhnya.
Dalam keputusasaan Sidoine mencoba diet radikal dengan
hanya makan wortel mentah saat makan siang, tapi tetap saja hasilnya
tidak memuaskan.
"Saat itulah seorang teman mengatakan bahwa
saya mungkin memiliki intoleransi makanan dan menyarankan agar saya
mencoba melakukan tes intoleransi makanan," ungkap Sidoine.
Setelah
melakukan tes ini, hasilnya menunjukkan bahwa Sidoine memiliki
intoleransi terhadap sejumlah makanan, termasuk makanan sehat seperti
wortel. Padahal beberapa bulan terakhir ia justru melakukan diet dengan
hanya makan wortel.
"Mengurangi makanan yang masuk ke dalam
daftar intoleransi yang saya miliki memberi efek besar. Dalam beberapa
hari perut saya terasa lebih ramping," imbuh Sidoine.
Selain
wortel, Sidoine juga intoleransi terhadap susu sapi dan ragi. Ia pun
tidak mengonsumsi semua jenis makanan tersebut selama 3 bulan
berikutnya. Tes intoleransi makanan membuat Sidone segera mengubah
kebiasaan makannya dan menjalankan diet sehat. Kini bobot Sidoine stabil
di 57 kg, ia telah menurunkan bobotnya sekitar 32 kg.
Menu makan Sidoine:
Sarapan: Smoothie (strawberry, blueberry, pisang dan kedelai)
Makan siang: Sup kentang buatan sendiri dengan daun bawang tanpa wortel atau sup krim tanpa susu
Makan malam: Omelet tanpa susu, kentang kukus dengan tuna dan jagung, serta ayam dan sayuran.
"Kini
saya jauh lebih percaya diri pada musim panas. Saya akhirnya bisa
menikmati belanja pakaian, padahal sebelumnya saya menghindarinya,"
imbuh Sidoine.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara intoleransi makanan dan berat badan.
"Intoleransi
makanan merupakan masalah serius dan sering salah didiagnosis. Saya
bertemu banyak klien yang secara konsisten makan sehat dan berolahraga
secara teratur tapi masih merasa sulit untuk menurunkan bobot," imbuh
Alli Godbold, seorang ahli gizi.
Dilanjutkan oleh Godbold,
intoleransi makanan dapat menyebabkan reaksi kekebalan dalam tubuh yang
dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau kesulitan dalam menurunkan
berat badan.
Sumber: http://health.detik.com/read/2013/05/27/143133/2256768/1419/tes-intoleransi-dan-diet-sehat-bobot-wanita-ini-turun-32-kg
Untuk konsultasi program & pemesanan produk turun berat badan. Hubungi Kurniawan, Independent Distributor Herbalife, Lokasi di Balikpapan. BB: 225A3037, Simpati: 081254696579, XL: 087877988660
Tidak ada komentar:
Posting Komentar