Laman

Susah Keluar Masuk Truk, Danny Turunkan Berat Badan 59 Kg



Danny Ninkovic (28) yang bekerja sebagai supir truk tidak memiliki jadwal makan yang pasti. Ia mengisi waktu kosong dengan mengemil keripik dan soda. Kebiasaan ini membuat berat badannya meningkat jadi 136 kg.

Umumnya Danny akan mengatasi kebosanan dengan mengemil keripik, pretzel atau permen, dan seringkali ia telat makan. Ketika malam hari ia justru sibuk bermain video game sambil ditemani keripik kentang ukuran besar dan 2 kaleng minuman soda.

Kebiasaan ini bermula saat usianya 23 tahun. Kala itu ia mengalami stres dan depresi dengan kehidupannya. Danny memilih cara terburuk untuk menyembuhkan yaitu dengan makanan. Ia merasa lebih baik jika sudah mengonsumsi makanan, serta ia lebih suka mengonsumsi minuman soda ketimbang air putih.

Walau begitu Danny pernah mencoba untuk melakukan diet. Ia juga pernah mengonsumsi pil diet yang seharusnya berfungsi menurunkan berat badan. Tapi bukan berat badan proporsional yang didapat, Danny malah menjadi lebih tertekan.

Tak Mau Dibilang Pemalas, Lisa Turunkan Bobot Tubuh 36 Kg



Lisa Fox (49) mulai mengalami peningkatan berat badan ketika ia berusia 30-40 tahun hingga mencapai berat 101 kg. Karena takut orang berpikir ia adalah perempuan malas, Lisa pun menurunkan berat badannya sebanyak 36 kg.

Berat badannya meningkat karena ia akan mengonsumsi apapun yang diinginkannya, tanpa memberikan batasan untuk gula atau lemak. Ditambah tidak adanya olahraga yang ia lakukan.

Ketika ia lulus sekolah menengah atas berat badannya hanya 58,5 kg. Tapi sekitar 2 tahun lalu ia tidak menyadari bahwa bobot tubuhnya sudah merambat naik hingga lebih dari 100 kg.

Beberapa kali Lisa pernah mencoba melakukan berbagai program penurunan berat badan, tapi hal itu hanya berlangsung selama beberapa bulan saja karena ia mulai merasa bosan, sehingga tidak menunjukkan hasil. Lama kelamaan ia merasa sangat khawatir dengan bobot tubuhnya yang sudah melebihi 100 kg. Lisa merasa seperti orang yang 'tidak terlihat' di hadapan orang lain. Ia bahkan berpikir orang-orang akan memiliki asumsi bahwa dirinya adalah seorang pemalas.

Gara-gara Badan Gemuknya Diprotes Anak, Annette Turunkan Bobot 72 Kg


Annette Skinner (46 tahun) merasa kaget saat anaknya mengatakan bahwa ia tidak terlihat seperti ibu-ibu lainnya. Permohonan sang anak yang memintanya untuk mengendalikan berat badan, berhasil membuat berat badannya turun 72 kg.

Sang anak, Alex kaget melihat ibunya tidak terlihat seperti ibu-ibu lainnya yang ia jumpai, dan putrinya Kelly (25 tahun) juga khawatir postur tubuh sang ibu bisa membuat adiknya Alex diganggu di sekolah. Kala itu Annette menyadari bahwa tubuhnya begitu besar dengan berat badan mencapai 163 kg.

Annette mengungkapkan bahwa ia belum pernah kurus, namun selama bertahun-tahun ia merasa bahagia dan 'nyaman' dengan banyaknya lemak yang menumpuk di tubuh. Meski ia menyadari pada dasarnya sedang mengalami penyangkalan total atas tubuhnya.

Tumpukan Lemak Bikin Danielle Tak Bisa Peluk Anak, Berat Turun 56 Kg


Sejak kecil Danielle Crowder (26) sudah memiliki kelebihan berat badan yang membuatnya sering diolok-olok dari SD hingga SMA. Tapi ketika ia memiliki anak dan merasa tidak bisa memeluk dengan erat akibat tumpukan lemak, ia termotivasi untuk menurunkan berat badannya.

Ketika ia berusia 10 tahun orang tuanya bercerai, sang ayah menjadi kecanduan alkohol dan ibunya memiliki 2 pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat itu ia melarikan diri pada makanan ketika sedih.

Danielle (26 tahun) tidak pernah menyadari bahaya berat badan berlebih yang dimiliki sampai akhirnya ia melahirkan anak pertama. Kala itu ia merasa harus berjuang untuk menggendong bayinya dan tidak merasa bisa memeluk erat karena adanya tumpukan lemak di tubuh.

Anak Diganggu di Sekolah, Ukuran Baju Sang Ibu Turun dari 32 Jadi 12


Berat badan Kathryn Swan (32 tahun) meroket setelah menikah dengan Andrew sekitar 22 tahun lalu. Kebiasaannya makan banyak kue, junk food dan beli makan di luar membuat bobot tubuhnya naik hingga ukuran baju mencapai 32. Namun bobot tubuh berlebih sang ibu ini justru membuat putrinya diganggu di sekolah.

Ukuran baju Kathryn membengkak setelah ia dan keluarganya senang sekali makan kue dan pie, sering membeli makanan di luar dan makanan tak sehat lainnya, serta jarang makan buah dan sayuran segar. Tapi ketika ia menjemput putrinya, Bronwyn (12 tahun) di sekolah, teman-teman sang anak mulai membicarakan berat badan Kathryn. Dari sini Kathryn mulai memutuskan untuk mengambil tindakan.

Tak Ingin Stroke Seperti Sang Ibu, Janaye Turunkan Berat Badan 55 Kg


Janaye Murphy (27 tahun) mulai mengalami kenaikan berat badan saat SMA. Kala itu beratnya mencapai 84 kg, tapi ia benar-benar tidak khawatir dengan berat badan tersebut sampai akhirnya sesuatu menimpa ibunya.

Setelah lulus SMA ia berkata pada dirinya sendiri untuk menurunkan berat badan dengan cara mendaftar di pusat kebugaran serta membuat rencana pola makan yang lebih sedikit. Tapi kenyataannya ia hanya pergi sekali ke pusat kebugaran dan kebiasaan makannya tetap sama.

Ketika berusia 21 tahun, sang ibu mengalami stroke sehingga ia harus pulang ke Hawaii dan membantu ayahnya merawat. Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di sekitar ibunya dan ia menghibur diri dengan makanan, hingga akhirnya pada April 2009 ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri karena bobot tubuhnya mencapai 130 kg.

Takut Tak Bisa Dampingi Anak Lebih Lama, Bobot Badan Hilang 83 Kg

Wayne Robinson (37 tahun) merasa malu dengan bobot tubuh yang dimilikinya. Ia merasa kehilangan hidupnya karena ukuran tubuh yang terlalu besar. Namun ia bertekad menurunkan berat badannya demi janjinya pada buah hati.

Selama bertahun-tahun Wayne menyangkal bahwa bobot tubuhnya bisa membahayakan kesehatan, bahkan ia tidak takut jika harus berkunjung ke dokter. Meski terkadang ia merasa seperti bom waktu yang berdetak, tapi hal itu masih tidak cukup menyadarkan ia untuk menurunkan berat badan.

Wayne menilai penyebab bobot tubuhnya meningkat dengan cepat adalah karena pekerjaannya yang berada di belakang meja sepanjang hari, serta ketika ibunya meninggal sekitar 4 tahun lalu akibat kanker usus ia tidak hanya melarikan diri ke makanan tapi juga minuman alkohol.

"Sebelumnya saya tidak pernah punya masalah dengan minuman, tapi saat itu saya bisa minum 4-5 liter bir ketika keluar malam. Saya menyadari minum alkohol untuk melepaskan diri dari hambatan sosial ketika orang melihat ukuran saya," ujar Wayne.