Meskipun menyedihkan, masalah hubungan asmara seringkali bisa menjadi
motivasi untuk membantu menurunkan berat badan, seperti yang dialami
oleh Ely West (26). Setelah 3,5 tahun menjalin hubungan dan berakhir, ia
berkomitmen menurunkan berat badan untuk bisa mengembalikan kepercayaan
diri.
Ely sejak kecil memang sudah memiliki bakat gemuk. Bahkan
saat masih menjadi murid sekolah dasar, ia sudah menjadi yang paling
gemuk di kelasnya. Meskipun Ely mengikuti berbagai macam kegiatan
sekolah, namun pola makan yang tak sehat membuat berat badannya terus
bertambah. Setiap hari menu makan Ely hampir seluruhnya berupa junk food
seperti kentang goreng dan pizza.
Saat kuliah, kebiasaan ini
tetap tak berubah. Pada usia ini Ely bertemu dengan seorang pria yang
kemudian menjadi kekasihnya. Sayangnya memiliki kekasih tak lantas
membuat Ely mengubah pola makan dan menjadi lebih sehat, tetapi justru
semakin parah.
"Sebab ia juga punya pola makan yang sama tak
sehatnya seperti saya. Hampir setiap hari kami makan junk food, bahkan
bisa 2 kali sehari. Bisa dibilang kami juga jarang minum air putih, kami
lebih sering minum soda," tutur Ely, seperti dilansir Huffington Post, Senin (9/9/2013).
Kebiasaan
ini membuat bobot Ely kian bertambah. Di tahun pertama kuliahnya, angka
di timbangannya bahkan mencapai lebih dari 91 kg. Ely mulai khawatir
dan mencoba untuk menurunkan berat badannya, namun tak juga berhasil
karena ia tak paham bagaimana cara mengatur pola makan yang tepat dan
seimbang.
Tak tepat mengatur pola makan dan tetap tak pernah
olahraga rutin membuat bobotnya justru bertambah lagi, hingga akhirnya
mencapai angka 126 kg. Tubuh gemuknya membuat Ely tak cukup kuat untuk
sekadar berjalan jauh, apalagi jika keluarganya sedang mengadakan
kegiatan naik gunung. Ia seringkali tertinggal karena napasnya tak cukup
kuat. Sejak saat itu, Ely sudah mulai ingin benar-benar diet meskipun
belum tahu bagaimana caranya yang tepat.
Beberapa bulan
berikutnya, hubungan asmara Ely dengan kekasihnya yang sudah berjalan
sekitar 3,5 tahun berakhir. Kejadian ini sempat membuat kondisi
kesehatan Ely sempat menurun.
Namun meskipun begitu, ia
menjadikan kondisi ini sebuah motivasi untuk bisa berusaha lebih giat
lagi. Ely ingin membuktikan bahwa ia bisa berubah menjadi lebih baik dna
mengembalikan kepercayaan dirinya untuk bisa mencari sosok pria lain.
Ely
kemudian meminta dukungan dari orang terdekatnya untuk bisa
mengingatkannya untuk lebih memilih makanan yang sehat dan selalu
menyempatkan diri beraktivitas. Ely berhenti makan junk food dan beralih
pada makanan sehat seperti sayuran dan buah. Ia juga sama sekali tidak
mengonsumsi makanan yang digoreng lagi.
Tak hanya itu, untuk
lebih memaksimalkan usahanya, Ely kemudian bergabung ke sebuah komunitas
lari maraton. Setiap hari ia berlari dengan jarak yang semakin lama
semakin jauh. Meskipun awalnya ia sempat pesimistis, namun ia yakin jika
dilakukan dengan rutin dan konsisten, hasilnya juga akan baik.
Usaha
ini membuahkan hasil, sedikit demi sedikit bobot Ely turun. Awalnya
turun 19 kg, kemudian beberapa bulan kemudian turun lagi 5 kg. Memang
dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi Ely menurunkan bobotnya menjadi
kini stabil di angka 79 kg, namun ia sangat optimistis dan tetap ingin
hidup sehat. Oleh sebab itu hingga saat ini pun ia tetap melakukan
kebiasaan sehat tersebut.
"Saya kini sangat percaya diri, saya
yakin dengan dukungan yang kuat Anda pun bisa menurunkan bobot meskipun
mungkin butuh waktu lebih banyak. Selalu ada kesempatan selama Anda
memang mau," pungkas Ely.
Sumber: http://health.detik.com/read/2013/09/09/115643/2353066/1419/putus-dengan-kekasih-ely-justru-berhasil-pangkas-bobot-47-kg
=====================================================================
Untuk konsultasi program & pemesanan produk turun berat badan. Hubungi Kurniawan, Independent Distributor Herbalife, Lokasi di Balikpapan. SMS 081254696579
Tidak ada komentar:
Posting Komentar