Andrea (31 tahun) pernah merasa berada di titik terbawah dalam hidupnya yang membuat berat badannya mencapai 155,25 kg. Namun karena ia menyadari bahwa riwayat keluarganya penuh dengan masalah, maka ia memutuskan untuk menurunkan berat badan.
Pada Agustus 2008, Andrea harus kehilangan pekerjaan, seminggu kemudian ibunya meninggal akibat kanker dan kurang dari 2 minggu ia kehilangan neneknya akibat penyakit gagal jantung.
Saat itu ia tidak benar-benar menyadari apa saja yang sudah dimakan, berapa banyak makanan yang masuk, tidak memperhatikan waktu makan hingga tidak memikirkan apakah saat itu ia merasa lapar atau tidak.
Hal ini karena Andrea menjadikan makanan sebagai hadiah untuk menghibur dirinya sendiri. Terlebih keluarganya yang berasal dari keturunan Italia-Filipina memiliki budaya sosial seputar makanan.
Namun lama kelamaan Andrea menyadari ia dihadapkan pada kenyataan riwayat keluarga yang penuh masalah mulai dari kanker sampai jantung. Kondisi ini memicunya berpikir bahwa salah satu hal yang bisa dikontrol untuk menghindarinya adalah berat badan.