Laman

Nyeri Lutut dan Punggung Paksa Chris Turunkan Berat Badan Hingga 32,5 Kg



Penambahan berat badan yang dialami Chris Naylor terjadi secara bertahap, terlebih ketika pada tahun 1990 pekerjaannya membuat ia harus menjalani perjalanan panjang ke seluruh penjuru Inggris yang membuat berat badannya meningkat.

Pekerjaan yang berlangsung selama 10 tahun ini membuatnya lebih banyak duduk, jarang bergerak, sering mengemil saat perjalanan panjang dan mengonsumsi banyak makanan. Ia pernah mencoba 3 jenis diet berbeda, namun tidak ada yang bekerja.

Ketika ia pindah dari pekerjaan itu, pola makannya masih terus berlanjut. Terlebih dengan adanya perceraian yang membuat kebiasaan makannya memburuk. Ia bisa membeli makanan di luar 4-5 kali dalam seminggu, sering mengunjungi bar dan kalori berlebih lainnya.

Ditambah kematian adiknya semakin membuatnya hancur dan membuat ia tidak peduli pada apa pun, terutama berat badannya. Namun titik baliknya dimulai ketika ia merasakan rasa sakit yang luar biasa di punggung dan lutut.

Dokter mengira hal ini mungkin akibat artritis. Saat itulah diketahui bahwa sendi di tubuhnya tidak kuat menahan bobot tubuh dan ia diharusnya untuk menurunkan berat badan.

Awalnya ia khawatir bagaimana menghilangkan berat badannya. Hal yang paling penting adalah ia harus menikmati proses tersebut dan fokus pada tugasnya dalam menurunkan berat badan.

Chris mulai dengan memotong kentang, nasi, pasta, roti dan keju dalam pola makannya. Ia pun mengontrol pola makan dengan makan gandum serta buah untuk sarapan, salad untuk makan siang dan makan daging atau ikan dengan sayuran dan buah untuk makan malam.

Satu perubahan yang juga dijalani adalah setiap kali makan maka ia akan mencatat asupan kalori untuk memastikan tidak berlebihan. Tambahan lainnya adalah ia mulai berolahraga dengan bersepeda selama 15 menit dan jalan kaki selama 30 menit ketika istirahat makan siang, serta olahraga aerobik.

Semakin lama waktu olahraganya ditingkatkan dan dalam waktu 3 bulan, ia sudah terbiasa untuk olahraga dan bahagia menjalaninya. Dan untuk menjaga fokusnya ia selalu memantau kemajuan sehingga tetap termotivasi.

Perjuangan yang dijalani Chris tidaklah sia-sia, berat badannya berhasil turun sebanyak 32,5 kg dan nyeri punggung serta lututnya hilang. Ia pun kini menjadi lebih fleksibel dan lebih bugar.

Keuntungan lain yang didapat Chris adalah olahraga aerobik yang dilakukan membuat paru-parunya bekerja lebih baik. Kapasitas paru-paru meningkat dan penggunaan inhaler untuk asma hampir menjadi masa lalu baginya.

Sumber : HuffingtonPost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar